Sub Pokok Bahasan : 3. Konsep-konsep
inti pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong, 2001:6). The American Marketing Association (Kotler, 2003:6; Hollenson, 2003:9; Czinkota dan Kotabe, 2001:3) merumuskan definisi pemasaran yang lebih menekankan pada proses manajerial yaitu proses perencanaan dan penetapan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Dalam hal ini
pemasaran melibatkan sejumlah fungsi manajerial yang saling berhubungan dalam
suatu proses manajemen, yaitu analysis, planning, implementation dan control
(Kotler dan Armstrong, 2001:69; Hollenson, 2003:6-7). Kegiatan pemasaran dapat
diarahkan kepada konsumen akhir dan juga kepada industri (Czinkota dan Kotabe,
2001:8-9; Sucherly, 1996:27). Perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya
ke konsumen akhir termasuk dalam kegiatan pemasaran produk konsumsi, produk
yang dipasarkan merupakan produk konsumsi dan pasarnya disebut pasar konsumen.
Sedangkan perusahaan yang mengarahkan kegiatan pemasarannya ke indusri termasuk
dalam kegiatan pemasaran produk industri, produk yang dipasarkan merupakan
produk industri dan pasarnya disebut pasar industri atau pasar bisnis.
Pemasaran produk konsumsi dan pemasaran produk industri memiliki karakteristik
yang berbeda, baik dilihat dari sifat produk maupun perilaku pembelinya.
Pemasaran produk konsumsi umumnya dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di
sektor hilir. Sedangkan pemasaran produk industri umumnya dilakukan oleh
perusahaan yang bergerak di sektor hulu.
Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas. Kotler (2003:8) dan Sucherly (1996:27) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:
Dengan demikian kegiatan pemasaran memiliki cakupan luas. Kotler (2003:8) dan Sucherly (1996:27) mengemukakan sejumlah faktor yang menunjukkan luasnya cakupan kegiatan pemasaran, sebagai berikut:
1) Melibatkan berbagai pihak;
2) Melibatkan fungsi manajerial;
3) Yang dipasarkan tidak hanya barang
tetapi produk dalam arti luas termasuk gagasan, jasa, informasi dan pengalaman;
4) Sasaran yang ingin dicapai adalah
kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pertukaran.
Terdapat sejumlah
konsep inti yang terkandung dalam pemasaran. Mempelajari konsep inti pemasaran
akan sangat membantu dalam memahami hakekat pemasaran. Kotler (2003:6-12)
mengidentifikasi konsep inti pemasaran itu, meliputi:
1. Target markets and segmentation.
Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran
yang berbeda. Segmen pasar ini dapat diidentifikasi berdasarkan aspek
demographic, psychographic dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih
dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.
2. Marketplace, marketspace and
metamarket. Marketplace bersifat fisik seperti seseorang berbelanja di suatu
toko. Beberda dengan marketplace, marketspace bersifat digital seperti
seseorang berbelanja melalui internet. Adapun metamarket bersifat komplementer
dari barang dan jasa berbagai industri yang relevan seperti automobile
metamarkets, terdiri dari: pabrik mobil, dealer mobil, lembaga keuangan, perusahaan
asuransi dan lainnya.
3. Marketers and prospects. Marketer
adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons
(perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect.
4. Need, wants and demand. Marketer harus
berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan
berkaitan dengan sesuatu yang harus atau menuntut pemenuhan. Manusia senantiasa
dihadapkan pada masalah kebutuhan ini; setidak-tidaknya untuk kelangsungan
hidupnya, berinteraksi dan berkembang. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia
membutuhkan makanan, pakaian, rumah dan lainnya. Kebutuhan berbeda dengan
keinginan walaupun setiap keinginan manusia senantiasa didasarkan atau
diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh
latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis dan
lainnya. Keinginan ditunjukkan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan
seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan
yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Seseorang yang
menginginkan roti dan memiliki daya beli atau kemampuan untuk mendapatkannya
maka orang itu akan membeli roti. Jadi permintaan seseorang atas suatu produk
tekait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh
kemampuan untuk mendapatkannya atau daya belinya.
5. Product, offering and brand. Produk berkaitan
dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk
memuaskan kebutuhannya.
6. Value and satisfaction. Kesesuaian
antara kinerja produk dengan tuntutan konsumen akan membentuk kepuasan bagi
konsumen yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepuasan konsumen melibatkan
komponen kinerja produk yang dibelinya dan tuntutannya atau harapannya atas
produk itu. Tingkat kepuasan konsumen tergantung pada kesesuaian antara kedua
komponen itu. Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian
manfaat yang diperoleh konsumen dari suatu produk yang dibelinya dengan biaya
atau pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang
dirasakan konsumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan
biaya yang dikeluarkan berupa uang, energy, waktu dan mental. Agar dapat
menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan atau produsen harus
mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk
itu.
7. Exchange and transactions. Pertukaran
merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui
penawaran. Terdapat lima kondisi atau syarat terjadinya pertukaran, yaitu:
sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu
yang bernilai bagi pihak lain, masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi,
masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran pertukaran dan
masing-masing pihak saling mempercayai. Dalam pertukaran kedua pihak
bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika terjadi kesepakatan berarti
terjadi transaksi. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai
antara dua pihak atau lebih, melibatkan waktu dan tempat.
8. Relationships and networks.
Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan
dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. Ini
penting untuk meningkatkan dan memelihara bisnisnya dalam jangka panjang.
Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara
perusahaan dengan stakeholder-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan
lainnya).
9. Marketing channels. Untuk mencapai
pasar sasaran, marketer menggunakan tiga jenis saluran pemasaran, yaitu:
pertama, cummunication channels yaitu menyampaikan dan menerima pesan kepada
dan dari pasar sasaran. Ke dua, distribution channels yaitu menyampaikan produk
atau jasa kepada pembeli. Ke tiga, service channels yaitu menyelenggarakan
transaksi dengan pembeli potensial yang melibatkan warehouse, perusahaan
transportasi, bank dan perusahaan asuransi untuk memfasilitasi transaksi.
10. Supply chain. Menggambarkan rentang
saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke
pembeli akhir. Supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai.
11. Competition. Mencakup seluruh pesaing
aktual dan potensial. Terdapat empat level persaingan yaitu brand competition,
industry competition, form competition dan generic competition.
12. Marketing environment. Terdiri dari
lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan
lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi,
lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan
sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki
pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.
13. Marketing program. Tugas marketer
adalah mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran.
Pada dasarnya alat-alat dalam bauran pemasaran itu terdiri dari produk, harga,
distribusi dan promosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar