Jumat, 16 Desember 2011

Tugas Softskill Bab 7 Sub pokok bahasan ke-5, 6, 7, 8


5.Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :

a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain


6.Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :

a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


7.Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.

Empat (4) fungsi penting produksi :
*proses pengolahan : Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan .
*jasa-jasa penunjang : Merupakan saran berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien .
*perencanaan : Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian sari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu .
*pengendalian atau pengawasan : Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana , sehingga maksud dan tujuan penggunaan dalam pengolahan masukan dapat dilaksanakan .

Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran .


8. Lokasi dan Layout Pabrik

STRATEGI LAYOUT

Metapkan suatu layaout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan harus juga mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang telah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitadengan layout dintaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan fisien.

Layout yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Modul ini akan membahas mengenai strategi layout yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang terdiria atas:

1) Topik kesebelas akan membahas tentang tipe strategi layout.

2) Topik keduabelas akan membahas tentang konsep perhitungan untuk beberapa strategi layout

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik

1. Lingkungan masyarakat

2. Sumber alam

3. Tenaga kerja

4. Transportasi

5. Pembangkit tenaga listrik

6. Tanah untuk ekspansi 

Metode Pemilihan Lokasi Pabrik

1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.

2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang berlaku bagi masing-masing lokasi.

3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.  

Tujuan transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan pada masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum. 

Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi. 

Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi. 

Layout Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :

1. Adanya perubahan desain produk

2. Adanya produk baru

3. adanya perubahan volume permintaan

4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan

5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman

6. Penghematan biaya

7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi

8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar 

Kriteria Penyusunan Layout :

1. Jarak angkut yang minimum

2. Penggunaan ruang yang efektif

3. Keselamatan barang-barang yang diangkut

4. Fleksibel

5. Kemungkinan ekspansi masa depan

6. Biaya diusahakan serendah mungkin

7. Aliran material yang baik 

Langkah-Langkah Perencanaan Layout :

1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut

2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.

3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.  

Klasifikasi Perencanaan Layout

1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada

2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru

3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi

4. Pembangunan pabrik baru 

Macam – Macam Layout

1. Produk layout  

adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.

2. Proses layout  

Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan   

ditempatkan dalam ruang tertentu.

3. Fixed position (layout kelompok)   

Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.

4.  Material handling  

Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.  


Prinsip dasar penyusunan layout :
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi, tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhan konsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout), yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan desain produk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalah relayout maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.

Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Fasilitas produksi disini dapat berupa Mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan alat pengawasan. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam pabrik.

Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan. Untuk melakukan pembelian mesin atau peralatan, harus dipertimbangkan secara ekonomis dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang atau jasa yang dihasilkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1. Kapasitas mesin
2. Kecocokan (compatibility)
3. Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
4. Keterandalan dan purna jual
5. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
6. Keamanan
7. Penyerahan
8. Keadaan pengembangan
9. Pengaruh terhadap organisasi yang ada.

Faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasi sehingga tidak terjadi pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan beban dan terlalu mahal dibanding dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Selain faktor pemilihan mesin, juga harus dipertimbangkan penentuan jumlah mesin karena terkait dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya operasi mesin, pertimbangan lain didasarkan pada aspek ternis dan ekonomis.



Dalam pembelian jumlah mesin, dipertimbangkan :
1. Jumlah produksi yang direncanakan
2. Perkiraan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi
3. Waktu kerja standard setiap unit produk dan jam operasi mesin.

Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Mesin yang bersifat umum/serbaguna, mesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan pelbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin yang penggunaannya hanya satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.

Pada prakteknya sering kita jumpai perusahaan mengkombinasikan kedua jenis mesin tersebut, hal ini bertujuan agar dapat dicapai efisiensi dan efektifitas penggunaan mesin. Dasar pengaturan layout atau cara pengaturan rencana tata letak pabrik adalah :
1. Lay-out proses
Layout proses atau layout fungsional adalah penyusunan layout dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Model ini cocok untuk discret production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Atas dasar proses, terlebih dahulu ditentukan jenis produk, tipe manufacturing, dan karakter peralatan produksi. Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai karakter serupa dikelompokkan menjadi satu, contoh pemakaian layout ini adalah untuk pergudangan, rumah sakit, universitas, dan perkantoran.
Keuntungan dari layout proses adalah :
• Memungkinkan utilitas mesin yang tinggi
• Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multiguna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi.
• Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin
• Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan
• Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi peralatan
• Memungkinkan spesialisasi supervise

Kelemahan dari layout proses adalah :
• Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam dan tidak dapat digunakannya ban berjalan
• Pengawasan produksi yang lebih sulit
• Meningkatnya persediaan barang dalam proses
• Total waktu produksi per unit yang lebih lama
• Memerlukan skill yang lebih tinggi
• Pekerjaan routing, penjadwalan dan akunting biaya yang lebih sulit, Karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan/perhitungan kembali


sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar