5.Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Produksi
Pengambilan
Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam
pengambilan keputusan yaitu :
a.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan yang lain
6.Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen
produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya,
yang meliputi :
a. Seleksi
dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi
dan perancangan proses serta peralatan
c.
Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d.
Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e.
Perancangan tugas
f. Strategi
produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7.Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi
produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan
pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa
yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.
Empat (4)
fungsi penting produksi :
*proses pengolahan
: Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan .
*jasa-jasa
penunjang : Merupakan saran berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien .
*perencanaan
: Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian sari kegiatan produksi
dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu .
*pengendalian
atau pengawasan : Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang
sesuai rencana , sehingga maksud dan tujuan penggunaan dalam pengolahan masukan
dapat dilaksanakan .
Sistem
Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi
keluaran .
8. Lokasi dan Layout Pabrik
STRATEGI
LAYOUT
Metapkan
suatu layaout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan harus juga
mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang telah dibuat sebelumnya.
Keputusan operasional yang berkaitadengan layout dintaranya adalah desain
produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Strategi layout secara umum
bertujuan agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang
tersedia, peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran
yang ada diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara
efektif dan fisien.
Layout yang
efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Modul ini akan
membahas mengenai strategi layout yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang
terdiria atas:
1) Topik
kesebelas akan membahas tentang tipe strategi layout.
2) Topik
keduabelas akan membahas tentang konsep perhitungan untuk beberapa strategi
layout
Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik
1.
Lingkungan masyarakat
2. Sumber
alam
3. Tenaga
kerja
4.
Transportasi
5.
Pembangkit tenaga listrik
6. Tanah
untuk ekspansi
Metode
Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Metode
kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah
untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut,
sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode
kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang
berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang
berlaku bagi masing-masing lokasi.
3. Metode
transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut
pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Tujuan
transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan pada
masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum.
Perencanaan
Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi
serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.
Tujuan
Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal
antara fasilitas-fasiltas produksi.
Layout
Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :
1. Adanya
perubahan desain produk
2. Adanya
produk baru
3. adanya
perubahan volume permintaan
4.
Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5.
Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman
6.
Penghematan biaya
7. Adanya
kecelakaan dalam proses produksi
8.
Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar
Kriteria
Penyusunan Layout :
1. Jarak
angkut yang minimum
2.
Penggunaan ruang yang efektif
3.
Keselamatan barang-barang yang diangkut
4.
Fleksibel
5.
Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya
diusahakan serendah mungkin
7. Aliran
material yang baik
Langkah-Langkah
Perencanaan Layout :
1. Melihat
perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2. Menentukan
perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa
dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok
daripada layout.
Klasifikasi
Perencanaan Layout
1. Adanya
perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya
perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3. Merubah
susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
4.
Pembangunan pabrik baru
Macam –
Macam Layout
1. Produk
layout
adalah
berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi.
2. Proses
layout
Adalah
kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama
dikelompokkan dan
ditempatkan
dalam ruang tertentu.
3. Fixed
position (layout kelompok)
Adalah
susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses
produksi dilaksanakan.
4. Material handling
Adalah ilmu
untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala
bentuk.
Prinsip
dasar penyusunan layout :
1.
Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi, tata letak fasilitas
pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses
produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak
pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak
perpindahan.
3. Memperlancar
aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata
lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan
jadwal kerja.
4. Kepuasan
dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan.
5.
Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi,
kebutuhan konsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali
(relayout), yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi
tidak menutup kemungkinan adanya perubahan desain produk yang memungkinkan
berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalah relayout maupun
layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.
Sasaran
layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi
dapat berjalan lancar. Fasilitas produksi disini dapat berupa Mesin, alat-alat
produksi, alat pengangkutan bahan, dan alat pengawasan. Efisiensi ini dapat
dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam pabrik.
Fasilitas
produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan. Untuk
melakukan pembelian mesin atau peralatan, harus dipertimbangkan secara ekonomis
dan disesuaikan dengan jumlah produksi barang atau jasa yang dihasilkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1.
Kapasitas mesin
2. Kecocokan
(compatibility)
3.
Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
4.
Keterandalan dan purna jual
5.
Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
6. Keamanan
7.
Penyerahan
8. Keadaan
pengembangan
9. Pengaruh
terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor
tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasi sehingga tidak terjadi
pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan beban dan terlalu mahal
dibanding dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Selain faktor pemilihan
mesin, juga harus dipertimbangkan penentuan jumlah mesin karena terkait dengan
jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya operasi mesin, pertimbangan
lain didasarkan pada aspek ternis dan ekonomis.
Dalam
pembelian jumlah mesin, dipertimbangkan :
1. Jumlah
produksi yang direncanakan
2.
Perkiraan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi
3. Waktu
kerja standard setiap unit produk dan jam operasi mesin.
Jenis mesin
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Mesin
yang bersifat umum/serbaguna, mesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan
pelbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin
yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin yang penggunaannya hanya satu macam
pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.
Pada
prakteknya sering kita jumpai perusahaan mengkombinasikan kedua jenis mesin
tersebut, hal ini bertujuan agar dapat dicapai efisiensi dan efektifitas
penggunaan mesin. Dasar pengaturan layout atau cara pengaturan rencana tata
letak pabrik adalah :
1. Lay-out
proses
Layout
proses atau layout fungsional adalah penyusunan layout dimana alat yang sejenis
atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Model ini
cocok untuk discret production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika
perusahaan membuat berbagai jenis produk yang berbeda atau suatu produk dasar
yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Atas dasar proses, terlebih
dahulu ditentukan jenis produk, tipe manufacturing, dan karakter peralatan
produksi. Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai karakter serupa
dikelompokkan menjadi satu, contoh pemakaian layout ini adalah untuk
pergudangan, rumah sakit, universitas, dan perkantoran.
Keuntungan
dari layout proses adalah :
•
Memungkinkan utilitas mesin yang tinggi
•
Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multiguna sehingga dapat dengan cepat
mengikuti perubahan jenis produksi.
•
Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin
• Sangat
fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan
• Investasi
yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi peralatan
•
Memungkinkan spesialisasi supervise
Kelemahan
dari layout proses adalah :
•
Meningkatnya kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam dan
tidak dapat digunakannya ban berjalan
•
Pengawasan produksi yang lebih sulit
•
Meningkatnya persediaan barang dalam proses
• Total
waktu produksi per unit yang lebih lama
•
Memerlukan skill yang lebih tinggi
• Pekerjaan
routing, penjadwalan dan akunting biaya yang lebih sulit, Karena setiap ada
order baru harus dilakukan perencanaan/perhitungan kembali
sumber :