Minggu, 30 Desember 2012

REVIEW JURNAL EKONOMI KOPERASI 3


REVIEW 4
ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOTA DENPASAR
Oleh: Ni Ketut Sukasih

III. PEMBAHASAN
a. Analisa Kuantitatif
1. Permodalan
        Dalam penelitian aspek  permodalan rumus yang digunakan untuk menghitung yang dipergunakan untuk menghitung adalah Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia No. 194/KEP/M/IX/1998 di dalamnya terdapat dua hal yang harus dinilai yaitu rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan beresiko dan dari rasio ttiga hal yaituersebut kemudian diberikan kredit dikalikan dengan bobot diperoleh angka skor pada (tabel1).
2. Kualitas Aktiva Produktif
        Penilaian kualitas aktif produktif menurut KEPMEN diatas terdiri dari tiga hal yaitu rasio volume pinjaman anggota terhadap  total volume pinjaman diberikan, rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman diberikan, dan rasio cadangan resiko terhadap resiko pinjaman bermasalah dan rasio dari rsio tersebutkemudian diberikan kredit dikalikan dengan bobot diperoleh angka skor pada (tabel1).
3. Manajemen
        Penilitian manajemen menurut KEPMEN diatas terdiri dari lima aspek yaitu permodalan, kualitas aktifa produktif, pengelolaan, rentabilitas dan likuiditas. Perhitungan yang dikalikan berdasarkan data-data yang dikumpulkan diperoleh hasil seperti pada tabel 1.
4. Rentabilitas
        Penilitian rentabilitas menurut KEPMEN diatas terdiri dari tiga aspek yaitu rasio SHU sebelum pajak tehadap pendapatan operasional, rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset, dan rasio beban operasional. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan data-data yang dikumpulkan diperoleh hasil seperti pada tabel 1
5. Likuiditas
        Penilaian likuiditas KSP menurut KEPMEN adalah menyangkut rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dan hasil yang diperoleh berdasarkan atas data-data adalah sebagai berikut :




R = Rentabilitas
LK = Likuiditas
JML = Jumlah

b. Analisa Kualitatif
1. Permodalan
        Dari aspek permodalan trlihat bahwa skor terendah 14. Menurut KEPMEN Republik Indonesia No. 194/KEP/M/IX/1998 skor maksimum adalah 20 dan dari 30 sampel yang dipilih, diperoleh 6 sampel dengan skor dibawah 16 dan 24 sampel yang memperoleh skor diatas atau sama dengan 16. Secara umum aspek permodalan dari KSP adalah baik karena skor rata-ratanya 18.
2. Kualitas Aktiva Produktis
        Kualitas aktifa produktif dari KSP secara umum cukup baik karena skor rata-rata sebesar 21. Skor terendah 9 dan skor tertinggi sebesar 29, nilai maksimum untuk ini menurut aturan 30.
3. Manajemen
        Aspek manajemen yang dinilai meliputi permodalan, kualitas aktifa produktif, pengelolaan, rentabilitas dan likuiditas. Berdasarkan atas hasil yang diperoleh pada tabel 1 dapat dijelaskan bahwa, skor aspek manajemen tertinggi adalah 25, skor terendah adalah 22. Sehingga ini dapat diartikan bahwa secara umum aspek manajemen dari KSP sangat baik.
4. Rentabilitas
        Aspek rentabilitas yang dinilai meliputi rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional, rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset, dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 1 dapat dijelaskan bahwa, skor rata-rata sebesar  12, skor  terendah  sebesar 5, dan skor tertinggi sebesar 15. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa rentabilitas dari KSP sangat baik.
5. Likuiditas
        Aspek yang dinilai menyangkut rasio pinjaman  yang diberikan terhadap dana yang diterima. Berdasarkan atas tabel 1 dapat dijelaskan bahwa rasio yang baik adalah 100 dengan skor 10. Sebaliknya bila rasio kredit yang diperoleh adalah 0 (nol) dengan skor yang diperoleh 10. KSP yang mendapatkan skor 10 sebanyak 15 buah (50 persen) dan sebaliknya. Sehingga secara umum aspek likuiditas dari KSP dapat dikatakan baik.

IV. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan KSP di Kota Denpasar berdasarkan 30 sampel yang diambil adalah  sebagai berikut :
1. KSP yang tergolong sehat berjumlah 13 buah atau 34%
KSP yang tergolong sehat yaitu KSP kelompok A= 1 buah, KSP kelompok B=2buah, KSP kelompok C= 3 buah, KSP kelompok D = 4 buah, KSP kelompok E = 2 buah, dan KSP kelompok F = 1 buah.
2. KSP yang  tergolong cukup sehat berjumlah 14 buah atau 47%
KSP yang tergolong cukup sehat yaitu KSP kelompok A = 3 buah, KSP kelompok B = 3 buah, KSP kelompok C= 2 buah, KSP kelompok D = 1 buah, KSP kelompok E = 3 buah, KSp kelompok F = 2 buah.
3. KSP yang tergolong kurang sehat berjumlah 3 atau 10%
KSP yang tergolong kurang sehat yaitu KSP kelompok A = 1 buah, dan KSP kelompok F = 2 buah.

b. Saran
Melihat kesimpulan seperti diatas maka dapat diberikan saran bahwa perlu diberikan  pembinaan melalui program pelatihan kepada para pengurus dan pengelola KSP , sehingga semua KSP yang ada berada dalam kondisi sehat.


NAMA                 : SARAH ALIFAH
KELAS/NPM        : 2EB09/27211891
TAHUN                : 2011-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar