Etika Bisnis
A. Pengertian Etika
Etika
merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu asal katanya adalah
“Ethos” yang berarti kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berfikir. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Etika adalah
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak(moral). Terdapat beberapa pemahaman
mengenai etika, yaitu :
1.
Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan
akal.
2.
Etika merupakan refleksi dari ajaran moral
3.
Usaha sistematis dengan menggunakan rasio untuk
menafsirkan pengalaman moral individu dan moral sosial sehingga dapat
menentukan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia.
Istilah
etika itu sendiri sering diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of
conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan. Sedangkan “Etik”
merupakan suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan. Keputusan Etik adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar.
B. Pengertian Etika Bisnis
Menurut
Velasquez, 2005 Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan yang salah. Studi ini berkosentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
Dalam
arti lain Etika Bisnis juga memiliki pengertian yaitu cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya itu harus telah mencakup
bagaimana menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hokum yang berlaku dan
tergantung pada kedudukan individu maupun perusahaan di masyarakat.
Etika
bisnis itu sendiri mencakup hubungan persahaan dengan orang yang telah
menginvestasikan uangnya didalam perusahaan, dengan konsumen, dengan pegawai,
dan juga dengan kreditur dan pesaing. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
hubungan antara etika bisnis dan yang menjadi objek-objek yang berhubungan
dengan etika bisnis.
a.
Orang yang menanamkan uang atau investor
menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan dengan berhasil sehingga
dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka
b.
Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan
produk yang bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak.
c.
Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu
membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberikan kesempatan
naik pangkat atau promosi jabatan.
d.
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang
perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang
dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
e.
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan
dilakukan secara baik, tidak merugikan dan mengahcurkan pihak lain.
Pihak-pihak yang berkecimpung di dunia bisnis
diharapkan mampu untuk bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya dalam
kegiatan bisnis di masyarakat.
Dalam ketentuan
yang diatur oleh hukum secara lebih luas, etika bisnisn merupakan standar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan standar minimal ketentuan hukum. Hal itu
dikarenakan dalam suatu kegiatan bisnis seringkali dijumpai wilayah yang
abu-abu atau tidak jelas yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Perusahaan meyakini
prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki etika didalamnya. Maksud dari
pengertian tersebut adalah bisnis yang baik yaitu bisnis yang memiliki kinerja
yang unggu dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah
etika yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika bisnis
berkaitan dengan usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan
perusahaan, dan ini merupakan elemen yang sangat penting untuk kesuksesan suatu
bisnis dalam waktu jangka panjang. Selain itu etika bisnis juga dpat menjadi
standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya
sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral
yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan
perbuatan yang tidak terpuji. Karena apabila wirausahawan didalam perusahaannya
tersebut dapat menjaga etikanya, maka reputasi perusahaan tersebut dapat
terlindungi.
Etika
bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen,yaitu penerapan standar moral
dalam kegiatan bisnis.. masalah etika selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian bisnis, namun harus dijaga terus-menerus, sebab reputasi sebuah
perusahan yang etis tidak dibentuk dalam jangka waktu pendek akan tetapi akan
terbentuk dalam jangka waktu panjang. Dan ini merupakan suatu aset yang tak
ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa
dalam competitive advantage.
Dalam menciptakan
etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.
Pengendalian diri
2.
Pengembangan tanggung jawab sosial (social responbility)
3.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
4.
Menciptakan persaingan yang sehat.
5.
Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6.
Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi, Kolusi, dan Komis)
7.
Mampu menyatakan itu benar
8.
Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan
pengusaha kuaat dan golongan pengusaha ke bawah
9.
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang
telah disepakati bersama.
10.
Menumbuhkan kembangkan kesadaran dan rasa memiliki
terhadap apa yang telah disepakati.
11.
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan
dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Didalam
etika terdapat jenis masalah yang dihadapi, diantaranya :
1. Sistematik
Masalah sistematik dalam etika bisnis yaitu
pertanyaan-pertanyaan yang etis yang muncul mengenai sistem ekonomi politik
hukum dan sistem sosial lainya dimana bisnis beroperasi
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam sebuah bisnis
adalah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam perusahaan-perusahaan
tertentu. Permasalah ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas,
kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis
adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah
ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual.
Menurut Von
der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decision on Soft
Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika kita, yaitu :
·
Utilitarian Approach : Setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu dalam melakukan sesuatu
seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberika manfaat yang
besar kepada masyarakat, dengan cara yang tidak mebahayakan dan dengan biaya
yang serendah-rendahnya.
·
Individual Rights Approach : Setiap individu dalam tindakan
dan kelakuannya memiliki dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun
tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan
terjadi benturan dengan hak orang lain.
·
Justice Approach : Para
pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dala
memberikan pelayanan kepada pelangga baik secara perseorangan ataupun secara
berkelompok.
C. Lingkungan
Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan
dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang. Untuk
melakukan itu, penting bahwa semua karyawan dipapan dan bahwa kinerja mereka
dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Perilaku karyawan, bagaimanpun
dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal diluar bisnis. Pemilik usaha kecil
perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan
yang dapat sinyal masalah.
§ Budaya Organisasi
Keseluruhan budaya perusahaan dampak
bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok.
Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen
terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan
yang diberikan kepada karyawan.
§ Ekonomi Lokal
Melihat seorang karyawan dari
pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan
yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan
perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Disisi lain, saat-saat yang sulit dan
pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang
memegang pekerjaan mereka. Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih
rendah dan penyimpangan dalam penilaian.
§ Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan tentang bagaimana
perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku.
Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah,
tindakannya mungkin juga seperti itu
Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika
perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan
lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok
berharap bahwa dari mereka.
D. Kesaling-Tergantungan Antara Bisnis Dan
Masyarakat
Alam
telah mengajarkan kebijaksanaan tentang betapa hubungan yang harmonis dan
kesalingtergantungan itu adalah amat penting. Bumi tempat kita berpijak, masih
setia bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim dan secara tim dengan
planet-planet lain, namun penghuninya kebanyakan telah berjalan
sendiri-sendiri. Manusia yang konon khalifah di bumi, merasa sudah tidak
membutuhkan manusia lainnya. Bukanlah kesalingtergantungan yang dibina,
melainkan ketergantungan yang terus diusung. Kesalingtergantungan
bekerja didasarkan pada relasi kesetaraan, egalitarianisme. Manusia
bekerjasama, bergotong-royong dengan sesamanya memegang prinsip kesetaraan.
Tidak akan tercipta sebuah gotong-royong jika manusia terlalu percaya kepada
keunggulan diri dibanding yang lain, entah itu keunggulan ras, agama, suku,
ekonomi dsb.
Wajah
Indonesia yang carut marut dewasa ini adalah karena terlalu membuncahnya
subordinasi relasi manusia atas manusia lain. Negara telah dikuasai oleh jenis
manusia yang memiliki mentalitas pedagang. Pucuk kekuasaan telah disulap
menjadi lahan bisnis, dimana dalam dunia bisnis maka yang dikenal adalah tuan
dan budak, majikan dan buruh. Dalam hal ini, yang tercipta adalah iklim
ketergantungan, bukan kesalingtergantungan.
Di
negara lain, kelas proletar yang dahulu diperjuangkan, toh setelah meraih
kekuasaan, pada gilirannya ia menjelma menjadi kelas yang istimewa, yang rigid
terhadap kritik. Hukum diselewengkan, dan bui menjadi jawaban praktis bagi para
oposan. Proletar melakukan kesalahan yang sama dengan borjuis yang dilawannya
habis-habisan. Jika borjuis menggunakan
sentimen agama untuk mengelabui rakyat jelata, maka proletar menganggap agama
sebagai candu rakyat. Yang satu mengatasnamakan agama, yang lainnya
mengatasnamakan rakyat miskin. Namun keduanya memiliki tujuan yang sama:
kekuasaan. Kekuasaan negara, dan juga agama telah menjadi petualangan bisnis,
dimana siapa saja yang berkuasa maka kekayaan hendak menumpuk dalam istananya
dengan benteng menjulang, sementara secuil saja kekayaan yang dinikmati mereka
yang bekerja keras.
Di
abad yang lalu, orang-orang Eropa yang berasal dari Belanda, Inggris, Spanyol
dan Portugis mengunjungi Asia termasuk negeri ini muasalnya bertujuan untuk
berdagang dengan penduduk setempat. Mereka melakukan kerjasama bisnis dengan
penduduk lokal dan beberapa elit penguasa. Pada mulanya mereka menikmati peran
sebagai partnerbisnis, lambat laun peran ini dianggap tidak lagi menarik.
Mereka pun berubah menjadi majikan, dan kelak menjajah dan memperbudak bangsa
ini hingga ratusan tahun untuk mempertahankan posisi itu dan menciptakan
ketergantungan penduduk lokal kepada mereka. Rupanya peran yang belakangan
lebih menarik dan lebih menantang.
Perbudakan adalah sesuatu yang tidak alami, menyalahi takdir sebagai manusia. Setiap manusia berhak atas kebebasan. Namun pola perbudakan semacam itu kiranya tidak lekang oleh zaman,. meski bentuknya diubah sedikit supaya lebih beradab. Perbudakan dewasa ini lebih modern, kendati tetap ditempuh dengan cara-cara yang zalim.
Perbudakan adalah sesuatu yang tidak alami, menyalahi takdir sebagai manusia. Setiap manusia berhak atas kebebasan. Namun pola perbudakan semacam itu kiranya tidak lekang oleh zaman,. meski bentuknya diubah sedikit supaya lebih beradab. Perbudakan dewasa ini lebih modern, kendati tetap ditempuh dengan cara-cara yang zalim.
Apalagi
di Indonesia yang masyarakatnya kebanyakan beragama bukan karena kesadaran
melainkan telah ditentukan orangtua sejak lahir, maka agama lagi-lagi merupakan
alat yang nyaris selalu laris untuk memuluskan tujuan-tujuan tersebut. Lembaga
keagamaan dan negara berkonspirasi untuk memperbudak jiwa manusia.
Di
negeri ini, berapa banyak fatwa mufti negara, undang-undang dan peraturan
daerah bernuansa agama yang tidak masuk akal yang menghendaki rakyat senantiasa
bergantung kepada mereka? Keadaan demikian menciptakan kericuhan di dalam
masyarakat akibat hiperregulasi, karena tingkat kepatuhan masyarakat menurun.
Keamanan menjadi barang yang mahal. Kepergian para investor karena merasa tidak
aman memperparah perekonomian Indonesia.
Dalam
keadaan collapse akhirnya kita memiliki ketergantungan yang tinggi kepada
negara luar. Kucuran dana negara asing kepada kita bukanlah sesuatu yang
gratis. No free lunch. Dana punia dan pinjaman mereka seraya mendesakkan
kepentingan dan agenda mereka, tidak bisa dipungkiri. Barangkali Paman Sam
dengan kapitalismenya, maka Arab Saudi yang setia dengan garis iman Wahhabi
tentunya akan mendesakkan agenda mereka kepada Indonesia.
Pemikiran-pemikiran
sekuler Barat yang telah merasuki dunia Islam misalnya, dengan ideologi
kapitalisme yang mengurung sendi-sendi perekonomian umat Islam telah menjadikan
dunia Islam menjadi terpuruk dengan ketergantungan yang tinggi terhadap Barat.
Sebagai jalan keluar, sebagian orang sering mengalami eskapisme untuk memasuki
dunia “pasti” yang menentramkan hati. Jalan yang diambil adalah dengan
penyerahan diri kepada sebuah “otoritas transedental” (baca: otoritas mufti
negara) yang menjanjikan kesenangan eskatologis.
Sebagian
yang lain meresponnya dengan melakukan tindakan-tindakan anarkis dan
vigilantisme. Seperti pernah dituturkan Amrozi dalam Koran Tempo tahun 2003,
peledakan bom Bali adalah untuk menjaga kehidupan beragama. Pola relasi negara kita dengan negara luar
layak dibenahi. Bangsa kita harus memiliki keberanian yang cukup untuk bisa
pula mendesakkan cita-cita negara kita sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 kepada mereka. Bangsa kita harus memiliki nyali yang cukup untuk menolak
agenda mereka yang bisa merusak kemerdekaan yang telah susah payah diraih.
Hubungan luar negeri kita harus berubah dari ketergantungan, menjadi
kesalingtergantungan, sebagai bangsa-bangsa yang sejajar dan sederajat.
Kemerdekaan dan kebebasan saja belum cukup, namun saat ini penting kemerdekaan
untuk hidup merdeka, kebebasan untuk hidup bebas. Setiap orang warga negara
ini, bahkan warga seluruh dunia memiliki kebutuhan individu. Kebutuhan akan
makan, tempat tinggal yang nyaman, pekerjaan dsb sejatinya bukanlah kebutuhan
individu atau segelintir orang saja, melainkan seluruh orang yang hidup di
dunia ini membutuhkannya. Setiap orang tidak akan mampu mencukup kebutuhannya
sendiri tanpa semangat gotong-royong, kesalingtergantungan, kerjasama,
kolaborasi dengan orang lain.
E.
Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika
Etika bisnis dalam suatu
perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu
bisnis yang kokoh dan kuat dan mempunyai daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi. Perilaku etis dalam kegiatan
berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu
sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika
dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang
menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Tolak ukur dalam etika
bisnis adalah standar moral. Seorang pengusaha yang beretika selalu
mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan, apakah keputusan ini
dinilai baik atau buruk oleh masyarakat, apakah keputusan ini berdampak baik
atau buruk bagi orang lain, atau apakah keputusan ini melanggar hukum.
Dalam menciptakan etika
bisnis perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain pengendalian diri dan tidak mudah untuk
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi,
pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan
persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang
berkelanjutan, mampu menyatakan hal yang benar, Menumbuhkan sikap saling
percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah,
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama dan lain sebagainya.
F. Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Berikut
perkembangan etika bisnis
1.
Situasi Dahulu
Pada awal sejarah
filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki
bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan
membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.
Masa Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai
pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi
mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan).
Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu
dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and
Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social
responsibility.
3.
Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai
terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika
bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi
dunia bisnis di AS.
4.
Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika
bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat
forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang
disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5.
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun
1990-an
Tidak terbatas lagi
pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
G. Etika Bisnis Dalam Akuntansi
Dalam menjalankan
profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi
dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan
Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman
kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga
dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau
sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya,
tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian
pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi
sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan
mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai
profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan
mengutamakan integritas. Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan
bebarapa kasus serupa lainnya telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan
dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi
dengan baik.
H. Beberapa contoh dari bentuk pelanggaran
yang dilakukan oleh perusahaan yang berada di Indonesia adalah :
1.
Anti nyamuk HIT yang menggunakan
pestisida.
2.
Semburan lumpur dan gas di Sidoarjo
oleh Lapindo Branas karena tidak menggunakan pengaman pada saat pengeboran.
3.
Produksi rokok yang terus meningkat
seiring dengan promosi iklannya yang menarik. Seharusnya jika kita ingin Negara
ini bersih dan sehat produsen rokok tidak membuat iklan sebagus dan semenarik
itu dan seharusnya iklan tersebut dibuat dengan akibat yang ditimbulkan dari
rokok itu sendiri.
4.
Pemalsuan merk dagang palsu di Surabaya
(Jawa Pos, mei 2009)
5.
Susu dan makanan bayi yang
terkontaminasi bakteri enterobacter sazakii yang dapat menyebabkan radang
selaput otak dan usus.
6.
Telkomsel di duga melakukan Manipulasi
iklan Talkmania.
7.
Indomie mengandung zat methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat).
.
Sumber :
1. http://lailasoftskill.blogspot.com/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html
2. http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
4. http://inigalih.blogspot.com/2011/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
5. http://noviyuliyawati.wordpress.com/2013/10/23/perilaku-etika-dalam-bisnis/
2. http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
4. http://inigalih.blogspot.com/2011/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
5. http://noviyuliyawati.wordpress.com/2013/10/23/perilaku-etika-dalam-bisnis/
Anda dipersilakan untuk "AULIA CONSULT" kami adalah perusahaan pinjaman baru yang didukung oleh BANK DUNIA yang didirikan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam kebutuhan bantuan di dunia, melalui bantuan keuangan. karena tingginya aktivitas penipuan yang terjadi di Indonesia, Jadi Jika Anda memerlukan dana untuk memulai bisnis Anda sendiri, atau Anda meminta hipotek untuk meminta pinjaman Anda atau membayar tagihan Anda, mulailah perdagangan yang baik, atau Anda dapat menemukan uang untuk mendapatkan modal hipotek dari bank lokal, kami adalah perusahaan yang menyediakan pinjaman tidak berguna untuk individu yang tertarik dan serius, perusahaan, badan hukum dan orang awam dengan tingkat keuntungan 2%.
BalasHapusKami memiliki akses ke koleksi pembayaran untuk perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis. Kami percaya bahwa kebajikan dan kenyamanan Anda adalah prioritas optimal kami, kami dapat berada di sini untuk membantu Anda mendapatkan pinjaman dan kami datang untuk membantu Orang Baik INDONESIA di negara saya. dan pastikan Anda orang Indonesia sebelum Anda menghubungi kami, INDONESIA SAJA !!!
CATATAN (NB); JANGAN MENGHUBUNGI KAMI JIKA ANDA TIDAK SERIUS !!!
Surel; (auliafadhlan6@gmail.com)
Layanan kami meliputi:
Membayar Utang
Pinjaman Komersial
Pinjaman Pribadi
Pinjaman Internasional
Pinjaman untuk Pertanian
Modal Ventura
E.T.C
PINJAMAN KARYAWAN (NB);
Setelah merekomendasikan aplikasi pinjaman, Anda dapat mengharapkan respons awal dalam waktu kurang dari 1 jam dan membiayai dalam waktu 24-96 jam setelah menerima pemberitahuan yang kami butuhkan.
Surel; auliafadhlan6@gmail.com
WhatsApp: (+12342018860)